Ujian bagi Laki-Laki dan Perempuan Masa Kini

0

 


Pendahuluan

Setiap manusia memiliki ujian yang berbeda sesuai dengan kodrat dan situasi hidupnya. Bagi laki-laki, salah satu ujian terbesar adalah menahan pandangan. Sementara bagi perempuan, ujiannya adalah menahan diri untuk tidak menjadi pusat pandangan. Dua hal ini seringkali berjalan beriringan dan menjadi fitnah besar di zaman sekarang, terlebih di era digital ketika semua bisa dilihat hanya dari layar ponsel.

Allah berfirman:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka.’ Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya…’”
(QS. An-Nur: 30–31)

Ayat ini menegaskan bahwa ujian ada pada kedua pihak, hanya bentuknya berbeda: bagi laki-laki menjaga mata, bagi perempuan menjaga kehormatan diri agar tidak menjadi bahan pandangan.


Ujian di Zaman Sosial Media

Di masa lalu, seseorang mungkin harus keluar rumah untuk melihat aurat orang lain. Namun kini, dari dalam kamar pun semua bisa terlihat: unggahan Instagram, TikTok, Facebook, atau YouTube memperlihatkan berbagai hal yang menggoda pandangan.

1. Bagi laki-laki
  • Tantangannya adalah menahan diri untuk tidak “scroll” berlebihan pada konten yang menampilkan aurat atau kecantikan perempuan.
  • Pandangan yang tidak dijaga bisa mengotori hati, melemahkan iman, bahkan membuat shalat tidak khusyuk. Rasulullah ï·º bersabda:
“Pandangan adalah salah satu panah beracun dari panah-panah Iblis. Barang siapa menundukkannya karena Allah, niscaya Allah akan memberinya manisnya iman yang ia dapati dalam hatinya.” (HR. Hakim)
2. Bagi perempuan
  • Ujiannya adalah bagaimana menahan diri untuk tidak mencari perhatian dengan menampilkan aurat, pose berlebihan, atau gaya hidup yang memancing komentar.
  • Dunia digital membuat siapa pun ingin eksis. Namun seorang muslimah dituntut menjaga marwah dirinya agar tidak menjadi tontonan publik yang mengundang fitnah.

Potensi Ujian Kesabaran

Kesabaran seorang muslim hari ini diuji bukan hanya dengan cobaan hidup, tapi juga dengan kemudahan akses terhadap dosa. Jika dulu seseorang perlu usaha besar untuk melihat sesuatu yang haram, sekarang hanya perlu sentuhan jari.

  • Sabar bagi laki-laki: tidak semua yang terlihat harus ditatap, tidak semua yang muncul di layar harus diklik.
  • Sabar bagi perempuan: tidak semua yang bisa ditunjukkan harus dipamerkan, tidak semua tren harus diikuti jika melanggar syariat.

Maka, menahan diri di zaman keterbukaan informasi justru lebih berat dibanding masa lalu. Tetapi justru di situlah letak kemuliaan pahala: semakin besar godaan, semakin besar ganjaran bagi yang mampu menahan.


Pesan untuk kita

1. Untuk laki-laki muslim
  • Jaga pandanganmu, karena dari mata turun ke hati. Jangan sampai dosa kecil menjadi pintu dosa besar.
  • Ingatlah bahwa pandangan sekali bisa jadi sulit dihapus dari ingatan, maka cegah sejak awal.
2. Untuk perempuan muslimah
  • Jagalah kehormatan dirimu, karena kemuliaanmu bukan di mata manusia, tapi di sisi Allah.
  • Tidak semua perhatian itu baik, ada yang membawa fitnah dan mengurangi keberkahan hidup.
3. Untuk kita semua
  • Media sosial hanyalah alat. Jangan biarkan ia mengendalikan iman kita. Gunakan untuk kebaikan: dakwah, ilmu, silaturahmi.
  • Ingatlah pesan Rasulullah ï·º:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Penutup

Ujian laki-laki dan perempuan memang berbeda, tetapi keduanya bermuara pada hal yang sama: menjaga diri dari godaan syahwat. Di zaman serba terbuka, kesabaran menjadi kunci. Barang siapa mampu menjaga pandangan dan kehormatan dirinya, maka ia telah meraih kemuliaan besar di sisi Allah.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)