Apa Itu Istidraj?
Istidraj itu
singkatnya keadaan di mana seseorang dikasih banyak nikmat sama Allah,
padahal dia masih terus berbuat dosa dan nggak mau berubah. Jadi nikmat itu
bukan tanda Allah sayang, tapi justru jebakan halus, supaya orang itu makin
jauh dari taubat. Lalu tiba-tiba Allah cabut semua itu dengan cara yang dia
nggak sangka-sangka.
Bedanya Sama Ujian Biasa
- Ujian →
kalau kita dikasih nikmat, hati kita jadi lebih bersyukur, ibadah lebih
rajin, makin dekat sama Allah.
- Istidraj → kalau dikasih nikmat, malah jadi makin sombong, makin berani maksiat, nasihat ditolak, ibadah ditinggal.
Tanda-Tanda Istidraj
- Rezeki
lancar, tapi dipakai buat maksiat.
- Kalau
dinasihati malah marah atau nyinyir.
- Ibadah
makin males, hati makin keras.
- Merasa
“baik-baik saja” padahal makin jauh dari Allah.
- Nikmat dunia nambah, tapi hidup batin kosong, gelisah, atau nggak tenang.
Contoh-Contoh di Zaman Sekarang
Biar
gampang, saya kasih contoh yang sering kita lihat di masyarakat atau di sosial
media:
- Flexing harta haramOrang pamer mobil, rumah mewah, padahal duitnya dari judi online atau korupsi. Awalnya makin kaya, makin terkenal, tapi ujungnya hancur karena kasus.
- Influencer cari sensasiAda yang followers naik gara-gara kontennya ngatain orang, nyebar kebencian, atau bikin drama. Endorse datang, duit lancar, tapi makin jauh dari akhlak.
- Konten buka aurat / sensualBanyak view, makin banyak brand yang masuk. Tapi di sisi lain, iman makin turun, rasa malu hilang.
- Pacaran
dianggap wajar
Karena banyak orang merasa “baik-baik saja” saat pacaran: Hubungan makin langgeng, merasa cocok. Padahal di balik itu: Ibadah jadi makin kendor. Malu sama Allah makin hilang. Zina hati (pegangan, chatting mesra, video call sampai larut) jadi biasa. Kalau dinasihati, jawabnya: “Nggak apa-apa kok, kan belum tentu dosa. Lagi pula banyak ustaz/ustazah juga pacaran dulu sebelum nikah.”
- Judi dan trading bodongMenang besar di awal, makin ketagihan, makin berani. Merasa itu “rezeki”, padahal sebentar lagi habis dan bikin sengsara.
- Pengusaha zalimUsaha jalan, omzet gede, tapi karyawan diperas, upah telat. Seakan-akan aman, padahal itu bisa jadi istidraj.
- Korupsi atau manipulasiKarier naik, jabatan aman, hidup mewah. Orang-orang lihat dia “sukses”, tapi sebenarnya itu jebakan.
Gampangnya Gini
Kalau
nikmat dunia bikin kita:
- makin
dekat sama Allah → itu berkah.
- makin jauh dari Allah → hati-hati, bisa jadi istidraj.
Cara Biar Nggak Terjebak Istidraj
- Selalu
ingat: nikmat dunia bukan tanda pasti Allah ridha.
- Cek
hati sendiri: nikmat ini bikin kita makin rajin ibadah atau makin malas?
- Bersyukur
dengan cara benar: bukan pamer, tapi pakai nikmat untuk kebaikan.
- Jangan menunda taubat, karena istidraj biasanya datang pelan-pelan lalu diputus tiba-tiba.
Jadi, istidraj
itu nikmat yang menipu. Terlihat seperti “jalan naik”, padahal ujungnya
jurang. Makanya, setiap kali hidup kita lagi gampang, rezeki lancar, coba cek: “Apakah
aku makin dekat sama Allah, atau justru makin cuek?”
Kalau
makin cuek, hati-hati — itu sinyal bahaya.