Bahaya Istidraj

0


Apa Itu Istidraj?

Istidraj itu singkatnya keadaan di mana seseorang dikasih banyak nikmat sama Allah, padahal dia masih terus berbuat dosa dan nggak mau berubah. Jadi nikmat itu bukan tanda Allah sayang, tapi justru jebakan halus, supaya orang itu makin jauh dari taubat. Lalu tiba-tiba Allah cabut semua itu dengan cara yang dia nggak sangka-sangka.

Bayangin gini:
Orang lagi jalan di padang pasir, makin lama makin enak jalannya, penuh bunga, udara sejuk. Padahal dia nggak sadar itu jalan buntu menuju jurang. Semakin dia merasa nyaman, semakin dia mendekat ke tepi jurang tanpa sadar. Nah, itulah istidraj.

Bedanya Sama Ujian Biasa

  • Ujian → kalau kita dikasih nikmat, hati kita jadi lebih bersyukur, ibadah lebih rajin, makin dekat sama Allah.
  • Istidraj → kalau dikasih nikmat, malah jadi makin sombong, makin berani maksiat, nasihat ditolak, ibadah ditinggal. 

Tanda-Tanda Istidraj

  1. Rezeki lancar, tapi dipakai buat maksiat.
  2. Kalau dinasihati malah marah atau nyinyir.
  3. Ibadah makin males, hati makin keras.
  4. Merasa “baik-baik saja” padahal makin jauh dari Allah.
  5. Nikmat dunia nambah, tapi hidup batin kosong, gelisah, atau nggak tenang.

Contoh-Contoh di Zaman Sekarang
Biar gampang, saya kasih contoh yang sering kita lihat di masyarakat atau di sosial media:

  1. Flexing harta haram
    Orang pamer mobil, rumah mewah, padahal duitnya dari judi online atau korupsi. Awalnya makin kaya, makin terkenal, tapi ujungnya hancur karena kasus.
  2. Influencer cari sensasi
    Ada yang followers naik gara-gara kontennya ngatain orang, nyebar kebencian, atau bikin drama. Endorse datang, duit lancar, tapi makin jauh dari akhlak.
  3. Konten buka aurat / sensual
    Banyak view, makin banyak brand yang masuk. Tapi di sisi lain, iman makin turun, rasa malu hilang.
  4. Pacaran dianggap wajar
    Karena banyak orang merasa “baik-baik saja” saat pacaran: Hubungan makin langgeng, merasa cocok. Padahal di balik itu: Ibadah jadi makin kendor. Malu sama Allah makin hilang. Zina hati (pegangan, chatting mesra, video call sampai larut) jadi biasa. Kalau dinasihati, jawabnya: “Nggak apa-apa kok, kan belum tentu dosa. Lagi pula banyak ustaz/ustazah juga pacaran dulu sebelum nikah.”
  1. Judi dan trading bodong
    Menang besar di awal, makin ketagihan, makin berani. Merasa itu “rezeki”, padahal sebentar lagi habis dan bikin sengsara.
  2. Pengusaha zalim
    Usaha jalan, omzet gede, tapi karyawan diperas, upah telat. Seakan-akan aman, padahal itu bisa jadi istidraj.
  3. Korupsi atau manipulasi
    Karier naik, jabatan aman, hidup mewah. Orang-orang lihat dia “sukses”, tapi sebenarnya itu jebakan.

Gampangnya Gini

Kalau nikmat dunia bikin kita:

  • makin dekat sama Allah → itu berkah.
  • makin jauh dari Allah → hati-hati, bisa jadi istidraj.

Cara Biar Nggak Terjebak Istidraj

  1. Selalu ingat: nikmat dunia bukan tanda pasti Allah ridha.
  2. Cek hati sendiri: nikmat ini bikin kita makin rajin ibadah atau makin malas?
  3. Bersyukur dengan cara benar: bukan pamer, tapi pakai nikmat untuk kebaikan.
  4. Jangan menunda taubat, karena istidraj biasanya datang pelan-pelan lalu diputus tiba-tiba.

Jadi, istidraj itu nikmat yang menipu. Terlihat seperti “jalan naik”, padahal ujungnya jurang. Makanya, setiap kali hidup kita lagi gampang, rezeki lancar, coba cek: “Apakah aku makin dekat sama Allah, atau justru makin cuek?”

Kalau makin cuek, hati-hati — itu sinyal bahaya.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)