Nilai-Nilai Islam yang Semakin Pudar

0

 


Apakah nilai-nilai Islam mulai pudar di zaman sekarang?

Bisa dibilang, iya—sebagian nilai-nilai Islam memang mulai berkurang pengamalannya di kehidupan sehari-hari. Bukan berarti Islam itu hilang, tapi ada pergeseran cara hidup, terutama karena pengaruh modernisasi, media sosial, gaya hidup hedonis, dan kurangnya pemahaman agama yang mendalam.

 

Apa tandanya?

Ada beberapa tanda yang terlihat jelas di masyarakat:

1.      Ibadah mulai dianggap ringan – banyak yang masih shalat, tapi hanya formalitas, tidak dijaga waktunya.

2.      Budaya malu berkurang – hal-hal yang dulu dianggap tabu, sekarang biasa ditampilkan di publik.

3.      Materialisme lebih dominan – kesuksesan diukur dari harta, bukan akhlak.

4.      Individualisme meningkat – kepedulian sosial mulai menurun, orang lebih sibuk dengan dunianya sendiri.

5.      Syariat jadi pilihan, bukan kewajiban – misalnya jilbab hanya jadi tren mode, bukan bentuk ketaatan.

 

Apa bedanya dengan zaman dulu?

·         Dulu: orang lebih patuh pada nasihat orang tua, guru, dan ulama. Nilai agama dijadikan pegangan hidup.

·         Sekarang: banyak yang merasa “bebas” menentukan cara hidupnya sendiri. Nilai agama sering ditawar dengan alasan toleransi, tren, atau kenyamanan pribadi.

 

Contoh perilaku yang sudah pudar

1.      Kurang menjaga shalat berjamaah – masjid makin sepi, terutama shalat Subuh.

2.      Kurang sopan pada orang tua/guru – bahasa dan sikap sering dianggap “biasa saja” meski kasar.

3.      Menurunnya budaya menutup aurat – jilbab dipakai tapi ketat atau transparan, aurat laki-laki juga sering diabaikan.

4.      Kurang peduli pada sesama – misalnya ada tetangga kesusahan, tapi jarang ditengok.

5.      Budaya jujur melemah – dari hal kecil seperti mencontek, sampai besar seperti korupsi.


Contoh perilaku dari pudarnya nilai Islam

·         Pacaran dianggap normal, padahal jelas dilarang dalam Islam.

·         Pamer gaya hidup di media sosial, padahal bisa menimbulkan iri, sombong, dan jauh dari sikap qana’ah.

·         Bergunjing dan menghina orang lain online (cyberbullying), padahal Islam melarang ghibah.

·         Mencari rezeki tanpa memperhatikan halal-haram, misalnya berjudi online atau riba.

·         Mengutamakan hiburan daripada ibadah, contohnya lebih semangat begadang nonton konser dibanding bangun shalat Subuh.

 Contoh Lainnya

 1. Dalam Ibadah

·         Shalat ditunda-tunda → azan sudah berkumandang, tapi lebih memilih melanjutkan main HP atau nonton TV dulu.

·         Jarang ke masjid → kecuali saat shalat Jumat atau hari raya.

·         Ngaji semakin jarang → lebih sering buka TikTok atau Instagram dibanding baca Al-Qur’an.

·         Puasa dianggap beban → lebih fokus pada buka puasanya (makan enak) daripada esensi ibadahnya.

2. Dalam Menutup Aurat

·         Pakaian ketat atau transparan → jilbab dipakai, tapi masih memperlihatkan lekuk tubuh.

·         Laki-laki juga abai → sering shalat masih pakai celana pendek di atas lutut, padahal aurat belum tertutup.

·         Hijab jadi mode, bukan ketaatan → dipakai hanya untuk gaya, saat liburan dilepas.

3. Dalam Pergaulan

·         Pacaran dianggap biasa → jalan berduaan, video call berjam-jam, bahkan pamer kemesraan di medsos.

·         Bercampur bebas → nongkrong laki-laki dan perempuan tanpa batas, sampai larut malam.

·         Ucapan kasar dan bercanda berlebihan → sering keluar kata-kata kotor atau olok-olok, padahal dulu dianggap tabu.

4. Dalam Kehidupan Sosial

·         Individualisme tinggi → ada tetangga sakit atau kesusahan, tapi pura-pura tidak tahu.

·         Kurang hormat pada orang tua dan guru → suka membantah, tidak mendengarkan nasihat, bahkan mengabaikan.

·         Budaya gotong royong menurun → kalau ada kerja bakti, banyak yang memilih menghindar dengan alasan sibuk.

5. Dalam Etika dan Akhlak

·         Ghibah dan fitnah makin marak → apalagi lewat grup WhatsApp atau komentar di media sosial.

·         Tidak jujur → mencontek saat ujian, memalsukan tanda tangan orang tua, atau berbohong kecil yang dianggap sepele.

·         Sombong dengan gaya hidup → pamer barang branded, motor baru, atau liburan di medsos.

·         Kurang menjaga adab → ngobrol dengan suara keras di tempat umum, tidak mengucapkan salam ketika masuk rumah.

6. Dalam Urusan Ekonomi

·         Bekerja tanpa peduli halal-haram → misalnya ikut judi online, pinjaman riba, atau jual barang haram.

·         Korupsi dari hal kecil → seperti mengambil uang kas kelas untuk kepentingan pribadi.

·         Suka hutang tapi lupa bayar → dianggap hal biasa, padahal sangat dilarang.

7. Dalam Gaya Hidup Modern

·         Lebih suka hiburan dibanding ibadah → begadang nonton bola atau konser, tapi bangun Subuh kesiangan.

·         Ketergantungan pada media sosial → lupa waktu shalat karena sibuk scroll timeline.

·         Budaya konsumtif → membeli barang bukan karena butuh, tapi hanya ikut tren.

 ðŸ‘‰ Intinya, nilai Islam tidak hilang, tapi tergeser oleh tren dunia modern. Namun, di sisi lain masih banyak juga anak muda dan masyarakat yang aktif belajar agama, ikut kajian, gerakan sosial Islam, dan menghidupkan kembali nilai-nilai Islam dengan cara baru. Jadi kita bisa bilang: ada yang memudar, tapi juga ada yang bangkit.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)